Pada akhir tahun, Kain membawa persembahan kepada Tuhan dari buah di tanah, sementara Habel membawa domba-domba muda dari ternaknya dan dari lemak-lemaknya. Peristiwa yang terjadi adalah Tuhan mengindahkan persembahan Habel, akan tetapi Tuhan tidak mngindahkan persembahan Kain. Karena Tuhan lebih mengindahkan persembahan Habel adiknya, Kain
Dari cerita yang diungkapkan oleh narrator mengundang pertanyaan mengenai korban yang dipersembahkan Kain dan Habel kepada TUHAN. Pada bagian awal didapati bahwa narrator mempersempit penceritaan, namun dengan sesingkat-singkatnya namun tidak mempersempit pemahamanan dan makna, narrator menceritakan suasana awal dari kisah Kain dan Habel.
Kain dan Habel (Kejadian 4:1-16) Adam dan Hawa mempunyai dua orang anak laki-laki, yaitu Kain dan adiknya Habel. Kain bekerja sebagai petani dan Habel menjadi gembala domba. Pada suatu hari, Kain dan Habel mempersembahkan hasil usaha mereka kepada Tuhan. Kain mengambil sebagian dari hasil panenannya lalu mempersembahkannya kepada Tuhan.
Tapi hati-hati membaca permasalahan ini karena akan membawa kita untuk berpikir sebaliknya. Taurat menjelaskan bahwa ada perbedaan dalam pengorbanan yang dibawa. Qabil membawa ‘buah dari tanah’ (yaitu buah-buahan dan sayuran), sementara Habel ‘bagian lemak dari anak sulung kambing dombanya’.
Translations of "Cain" into Malay in sentences, translation memory. We save the kid after Cain shows. Kita akan selamatkan budak itu selepas Cain datang. Some individuals, such as Adam, Eve, and their son Cain, chose the side of evil. Ada yang memilih untuk berbuat jahat, misalnya, Adam, Hawa, dan anak mereka, Kain.
Mengetahui persembahan Habel diindahkan Tuhan, sedangkan persembahannya sendiri tidak, hati Kain menjadi panas. Ia lalu membunuh adiknya. Menariknya, tidak tercatat Kain merasa menyesal. Ketika Tuhan bertanya, "Di mana Habel, adikmu itu?" ia berpura-pura tidak tahu. Bahkan sampai Tuhan mengungkap kejahatannya, dari mulutnya tidak terucap permohonan akan pengampunan. Permohonan Kain hanya satu
ge0BXd.
kesimpulan dari kisah kain dan habel