Sejarahkesusastraan Indonesia modern sering dianggap dimulai dari masa roman Balai Pustaka (1920~). Namun, sedikit perhatian yang menjelaskan proses dari sastra tradisional menuju sastra modern
Dalamteori sejarah masuknya Islam di Indonesia, ada satu teori yang menyatakan bahwa Islam yang datang ke wilayah Indonesia berasal dari Gujarat. Hal ini berdasarkan bukti? Daerah Gujarat penduduknya mayoritas Islam. Agama Islam di Gujarat beraliran ahlussunnah wal jamaah. Ada persamaan, yaitu sebelumnya beragama Hindu.
UUsisdiknas No.20 Bab 1 Pasal 1 tahun 2003, menyatakan jikalau pendidikan merupakan sebuah tindakan yang secara sadar juga tertata demi menciptakan situasi serta tahapan pembelajaran supaya peserta didik dapat aktif dalam meningkatkan potensi individu demi mendapatkan kemampuan serta kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Adalahilmuwan Barat bernama Fielding H Garisson yang menyatakan bahwa studi geologi modern dimulai pada era kekhalifahan. Dalam bukunya berjudul History of Medicine, Garisson mengatakan, “Umat Islam di abad pertengahan tak hanya mengawali berkembangnya aljabar, kimia dan geologi. Namun, juga telah meningkatkan dan memuliakan peradaban.”.
SEJARAHMEDIA DAN SEJARAH HUKUM MEDIA DI INDONESIA. A. SEJARAH MEDIA MASSA. Media massa yang pertama lahir adalah media cetak. Dengan mesin percetakan maka dapat diterbitkan buku, surat, dan selebaran. Pada tahun 1440, Johan Gutenberg seorang bangsa Jerman menemukan alat mesin cetak (metal). Meskipun pada saat itu mesin cetak
Disub bab “Kedudukan Bahasa Indonesia” dijelaskan bahwa Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang penting bagi bangsa Indonesia yang tercemin pada ikrar Sumpah Pemuda, 20 Oktober 1928, dan UUD 1945 Bab XV Pasal 36. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai : Lambang kebanggaan nasional. Lambang identitas nasional.
v67uw3g. - Saat ini, Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Terdapat perbedaan pendapat mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7, ada pula yang meyakini pada abad mengapa terjadi perbedaan pendapat tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara? Baca juga 3 Teori Masuknya Islam ke Nusantara Adanya perbedaan cara pandang Alasan terjadi perbedaan pendapat tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara dikarenakan adanya perbedaan cara pandang. Hal tersebut juga didorong oleh banyaknya perbedaan bukti-bukti atau alasan yang sudah dikemukakan mengenai masuknya Islam di Indonesia. Diketahui bahwa proses penyebaran Islam dapat dilakukan melalui dakwah yang merupakan proses memanggil, mengundang, mengajak orang lain, mempelajari, serta mengamalkan ajaran agama Islam sesuai syariat yang seharusnya. Secara umum, perbedaan pendapat mengenai sejarah masuknya Islam di Nusantara terbagi ke dalam tiga teori, yaitu Teori Gujarat, Teori Persia, dan Teori Mekkah. Baca juga Kelebihan dan Kelemahan Teori Gujarat Teori Gujarat Menurut teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Gujarat. Ketika itu, mereka datang dari Selat Malaka dan membangun hubungan dagang bersama penduduk lokal di bagian barat Nusantara. Bukti pendukung teori Gujarat adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh pada 1297, yang disebut mirip dengan batu nisan di Gujarat. Teori Gujarat dikemukakan oleh seorang asal Belanda bernama Snouck juga Kelebihan dan Kelemahan Teori Persia Teori Persia Selanjutnya adalah teori Persia yang dikemukakan oleh Husein Djajadiningrat dan Umar Amir Husein. Berdasarkan teori Persia, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13, yang dibawa oleh para pedagang Persia. Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi serta kebudayaan Islam yang ada di Indonesia memiliki kesamaan dengan Persia. Contohnya, seni kaligrafi yang berpahat batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Kemudian, ada juga budaya Tabot di Bengkulu yang konon serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharram. Baca juga Kelebihan dan Kelemahan Teori Mekkah Teori Mekkah Teori yang terakhir adalah teori Mekkah yang menyatakan bahwa perkampungan Islam sudah ada di Indonesia sejak abad ke-7 di pantai barat Sumatera. Bukti sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dimulai pada abad ke-7 ditunjukkan oleh berita China dari zaman Dinasti Tang. Di dalam catatan tersebut disebutkan bahwa pada 674 M, di pantai barat Sumatera telah terbentuk perkampungan bernama Barus atau Fansur, yang ditinggali oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam. Hal ini juga didukung oleh keterangan dari para pedagang Muslim Arab dan Persia, yang sudah mempunyai hubungan dagang dengan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Salah satu tokoh yang mendukung teori Mekkah adalah Hamka. Referensi Montana, Suwedi. 1994. Perbedaan Pendapat di Sekitar Kedatangan Agama Islam di Indonesia. Berkala Arkeologi Edisi Khusus. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Pena bulu, sumber utama para pembaca yang budiman pernah mendengar istilah historiografi. Secara literal istilah ini bermakna penulisan sejarah, dan historiografi sendiri merupakan bagian integral dari metode sejarah, yang merupakan tahap akhir dari riset sejarah yakni penulisan/publikasi karya sejarah. Menurut Louis Gottschalk dalam bukunya Metode Sejarah menyebutkan ada beberapa tahapan dalam penulisan sejarah yakni heuristik pengumpulan data, verifikasi pengecekan kebenaran sumber, interpretasi penafsiran, dan historiografi penulisan/publikasi. Kemudian ada definisi lain dari istilah historiografi, mengutip Helius Sjamsudin dalam bukunya Metodologi Sejarah, “ Historiografi adalah sejarah penulisan sejarah”.Setelah kita mendudukkan definisi dan konsep historiografi seperti diatas, kemudian kita akan mencoba membahas mengenai perkembangan penulisan sejarah Indonesia/ historiografi Indonesia. Berikut merupakan fase-fase perkembangan historiografi Indonesia yang Kita bagi berdasarkan periode Tradisional, Historiografi Hindu-Budha dan Historiografi IslamFoto patung Budha Gautama, sumber utama tradisional adalah penulisan sejarah yang masih bersifat tradisional dan amat kental dengan unsur-unsur magis dan mistik. Dapat Kita lihat dari perbagai tulisan sejarah zaman kerajaan nusantara baik dari periode Hindu-Budha maupun Islam, keduanya amat kental unsur magisnya. Kemudian perspektif yang digunakan di dalam penulisan berpusat kepada kehidupan bangsawan dan raja-raja. Historiografi Tradisional ini digunakan untuk memperkuat legitimasi kekuasaan penguasa saat itu. contoh -contoh dari historiografi tradisional Pararaton, Negarakertagama, Tambo Alam Minangkabau, Hikayat Raja-Raja Pasai, dsb. Yang menjadi pembahasan utama dalam penulisan sejarah tipe ini adalah kehidupan bangsawan dan kehidupan istana terutama kisah tentang raja-raja dan Kolonial, Historiografi KolonialLukisan Alexander Willem F. Idenberg. Gubernur Jendral Hindia-Belanda menjabat dari 18 Desember 1909 sampai tanggal 21 Maret 1916. Sumber utama kedatangan Bangsa Barat mempengaruhi historiografi Indonesia. Kolonialis menganggap bahwa sejarah baru dimulai ketika mereka datang ke nusantara. Di Dalam Historiografi kolonial yang menjadi pemeran utama dalam penulisan sejarah adalah para orang-orang eropa/neerlando centris, tanpa memperhatikan peranan masyarakat pribumi. Namun ada yang menarik ketika pendudukan Inggris yang hanya sebentar di Indonesia, Raffles selaku gubernur jenderal kala itu menulis buku yang berjudul History of Java. Buku membahas tentang sejarah masyarakat Jawa, namun masih tetap menggunakan perspektif pelaksanaan Politik Etis dan kemunculan para kalangan intelektual pribumi ada sedikit perubahan corak dalam historiografi kolonial. Kita dapat melihat disertasi Husein Djajadiningrat tentang Banten dengan penggunaan studi filologi. Husein sendiri merupakan salah satu orang pribumi pertama yang mendapat gelar intelektual yang tinggi pada zaman Kemerdekaan, Historiografi Indonesiasentris dan Seminar Sejarah Nasional Pertama 1957Peta Indonesia di globe, sumber utama kemerdekaan politik yang dicapai Indonesia pada tahun 1945, kemudian pengakuan kedaulatan diakhir tahun 1949, memberikan nafas bagi sejarawan Indonesia untuk menulis sejarah , yang di mana Bangsa Indonesia menjadi pemeran utamanya. Kala itu terjadi pemutarbalikan keadaan, yang mana para orang-orang pribumi yang dianggap pemberontak diubah menjadi pahlawan. Dapat Kita lihat dengan penggambaran Pangeran Diponegoro dan Tuanku Imam Bonjol, yang menjadi pahlawan bagi orang-orang pada tahun 1957 dilakukan seminar sejarah nasional pertama di Yogyakarta, Bambang Purwanto dalam bukunya Menggugat Historiografi Indonesia Sentris menyebutkan “ Tahun 1957 menjadi landasan dasar filosofis historiografi Indonesiasentris". Tahun ini juga menjadi dasar penulisan sejarah kritis di Indonesia. Di Dalam historiografi Indonesiasentris mencerminkan Bangsa Indonesia sebagai pelaku utama dalam panggung sejarah. Salah satu contoh karya historiografi indonesiasentris adalah buku 6000 Tahun Sang Merah Putih, buku berusaha menjelaskan bahwa penghormatan terhadap warna merah-putih telah berlangsung lama, bahkan semenjak 6000 tahun yang lalu ketika terjadi migrasi bangsa Orde Baru, Historiografi Zaman Orde BaruLukisan Presiden Soeharto, sumber utama peralihan kepemimpinan dari orde lama menuju orde baru, juga mempengaruhi corak penulisan sejarah pada kala itu. Pada zaman orde baru akan kita kenal buku SNI / Sejarah Nasional Indonesia , buku banyak orang menganggap sebagai alat legitimasi kekuasaan orde baru. Kemudian dalam penyusunanya banyak di antara para-para penyusunnya mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas, hal inilah yang menimbulkan berbagai praduga dan prasangka. Kemudian dalam historiografi zaman orde baru lebih mengedepankan peranan militer dalam Era ReformasiLukisan peta dan kertas, sumber utama historiografi sejalan dengan perkembangan keilmuan sejarah itu sendiri. Sebagaimana Kita jelaskan diatas bahwa historiografi Indonesia berkembang dari masa ke masa secara simultan. Setelah kemerdekaan terjadi dekolonisasi dalam penulisan sejarah, kemudian di tahun 1957 dilakukan kongres sejarah pertama, dan ditahun 60-an penggunaan ilmu sosial dalam studi sejarah mulai penulisan sejarah tidak bisa dilepaskan juga dari perkembangan pemikiran postmodernisme yang melakukan kritik terhadap berbagai keilmuan. Dalam pemikiran postmodern tiada kebenaran absolut, yang ada adalah kebenaran relativ. Modernisme dianggap gagal dalam memanusiakan manusia, karena modernisme hanya membawa manusia kepada kehancuran. Namun postmodernisme dianggap pula ahistoris karena tiada batasan tegas antara modernisme dengan dengan historiografi Indonesia, diawal tahun 2000-an telah ada penulisan buku-buku sejarah seperti Api Sejarah Indonesia, dan Indonesia Dalam Arus Sejarah. Penulisan kedua buku ini merupakan hasil dari proses dialektis dalam penulisan sejarah Indonesia. Kemudian pada saat ini tema-tema penulisan sejarah sudah beraneka ragam dan bersifat kontemporer, serta tidak hanya berkutat kepada masalah politik dan orang-orang besar penjelasan diatas Kita telah berusaha menyimpulkan perkembangan historiografi Indonesia dari masa ke masa. Kita mulai mencoba membahas dari historiografi tradisional, kolonial, Indonesia, hingga corak historiografi Indonesia pada saat ini. Kita juga telah mencoba memberikan pengaruh perkembangan keilmuan dalam penulisan menyadari masih amat banyak kekurangan dalam tulisan ini, Saya terbuka terhadap kritik dan saran dari para pembaca, terimakasih……
Jakarta - Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh warga negara Indonesia. Awal mula sejarah bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam suatu rapat dan berikrar1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Nah, Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa dari mana Bahasa Indonesia berasal? Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa berdasarkan sejarah, bahasa Indonesia mempunyai akar dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa penghubung bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan hampir di seluruh Asia Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M Palembang, Talang Tuwo berangka tahun 684 M Palembang, Kota Kapur berangka tahun 686 M Bangka Barat, dan Karang Brahi berangka tahun 688 M Jambi.Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya. Di Jawa Tengah Gandasuli juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Melayu juga dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan baik pedagang antar suku di Nusantara maupun para pedagang yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra pada abad ke-16 dan abad ke-17 seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan bahasa Melayu di wilayah Nusantara memengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia sesuai isi Sumpah Pemuda, 28 Oktober kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia pun dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Meskipun bahasa dari daerah masing-masing masih dipakai, namun untuk mempersatukan bangsa, masyarakat Indonesia antar suku menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] ddn/ddn
- Menelusuri sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional, tidak lepas dari pengaruh bahasa Melayu sebagai representasi dari bahasa persatuan Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bahasa Melayu sendiri dinilai tepat digunakan sebagai alat komunikasi perdagangan atau “lingua franca” bagi masyarakat Nusantara pada konteks waktu Bahasa Indonesia Sebelum Indonesia Merdeka Masyarakat Nusantara sendiri telah terlebih dahulu menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan di kepulauan Nusantara. Setidaknya dari bukti sejarah yang ada penggunaan bahasa Melayu kuno ini sudah dipakai kurang lebih pada abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa Melayu Kuno untuk kebutuhan perdagangan, kebudayaan, hingga ditetapkan sebagai bahasa resmi kerajaan. Hingga masa kolonialisme Belanda, bahasa Melayu masih tetap digunakan oleh masyarakat Hindia belanda. Beberapa bangsa-bangsa asing yang datang ke Hindia Belanda pun menggandalkan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dengan masyarakat asli Nusantara. Pada Masa Pergerakan Nasional, penggunaan bahasa Melayu mulai menjadi perhatian serius bagi para tokoh pergerakan bangsa. Bahasa Melayu disepakati sebagai alat perjuangan kaum nasionalis untuk mencapai negara Indonesia yang merdeka dan tahun 1901, terdapat upaya menyusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang kemudian dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan Van Ophuijsen ini kemudian dimuat kedalam Kitab Logat Melayu. Tahun 1908, pemerintah kolonial memutuskan untuk mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan dengan nama Commissie Voor de Volkslectuur Taman Bacaan Rakyat. Badan ini pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Tahun 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Peristiwa tersebut merupakan pidato pertama penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad, atau Dewan Rakyat. Sumpah Pemuda dan Cikal Bakal Bahasa IndonesiaBahasa Melayu sebagai alat perjuangan untuk menentukan sebagai identitas bangsa ini menemukan wujudnya saat Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Saat itu para pemuda bersepakat untuk "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah bahasa Indonesia. Alasan yang dinilai cukup kuat menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan masyarakat Indonesia adalah, pertama bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca, yakni bahasa perhubungan antar etnis di Indonesia. Kedua, bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara lain sehingga dinilai dekat dengan penutur bahasa daerah lainnya. Ketiga, Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana sehingga relatif mudah dipelajari. Pada perkembangannya, 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. Hingga tahun 1936 Sutan takdir Alisyahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo. Berdasarkan hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan Setelah Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara mulai mengalami perkembangan. Pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan, ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 36 yang berbunyi “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia”. Dengan demikian, Bahasa Indonesia telah secara resmi digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kemudian setelah penetapan UUD 1945, telah diresmikannya penggunaan Ejaan Republik Ejaan Soewandi sebagai pengganti dari ejaan Van Ophujsen yang telah berlaku sebelumnya. Peresmian tersebut terjadi pada 19 Maret 1947. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda1954, tepatnya pada 28 Oktober hingga 2 November telah digelar Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini sebagai upaya menyempurnakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan. Pada era Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, pada 16 Agustus 1972 diresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan EYD. Peresmian tersebut berlangsung melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR, kemudian dikuatkan dengan Keputusan Presiden tahun 1972. Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Resmi yang kemudian diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia. Pada perkembangannya, digelar lagi Kongres Bahasa Indonesia III 1978 di Jakarta yang berlangsung pada 28 Oktober hingga 2 November. Kongres kali ini diadakan dalam rangka memperingati ulang peristiwa Sumpah Pemuda ke-50 sekaligus sebagai upaya memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Menyusul berikutnya, digelar Kongres Bahasa Indonesia IV 1983 di Jakarta pada 21-26 November. Selain memperingati kembali hari Sumpah Pemuda ke-55 juga menetapkan keputusan mengenai pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia sebagaimana amanat dalam Garis-Garis Besar Haluan negara GBHN. Dalam amanat tersebut mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Lima tahun kemudian, 1988, diselenggarakan lagi Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta dari 28 Oktober hingga 3 November. Kongres tersebut berhasil mempersembahkan Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Berikutnya, Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta selama 28 Oktober hingga 2 November 1993. Hasil keputusan dari Kongres tersebut mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia. Kemudian pada tahun 1998, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia yang berlangsung dari tanggal 26 hingga 30 Oktober di Jakarta. Hasil dari pembahasan dalam Kongres tersebut yakni mengusulkan agar segera membentuk Badan Pertimbangan Bahasa. - Pendidikan Penulis Mohamad Ichsanudin AdnanEditor Iswara N Raditya
Pendapat umum menyatakan bahwa sejarah di indonesia dimulai setelah ada a. sejarawanb. tulisanc. kerajaand. negara kesatuan republik Indonesiae. penjajahantolong dibantu kak^^ Jawabanb. tulisan tulisan dan lukisan di gua2 yg merupakan peninggalan manusia purba dulu nya
pendapat umum menyatakan bahwa sejarah di indonesia dimulai setelah ada